Waktu Yang Tepat Untuk Cut Loss Dan Hold Dalam Saham

Waktu Yang Tepat Untuk Cut Loss Dan Hold Dalam Saham

Kita tidak tahu apakah harga saham akan berfluktuasi naik atau turun, namun kerugian bisa diminimalisir jika harga saham tiba-tiba turun dengan melakukan pemotongan. Saat kita berinvestasi saham secara online, penting untuk mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan cut loss atau menahan. Jika kamu dalam keadaan kabur, baca di bawah ya!

Memahami Istilah dalam Perdagangan Saham

Memulai belajar tentang saham akan jauh lebih mudah jika mengetahui istilah-istilah yang digunakan dalam saham. Berikut adalah istilah-istilah yang harus kamu ketahui:

Blue chip

Blue chip merupakan sebutan bagi sebuah perusahaan yang telah mendapatkan pengakuan baik secara global maupun nasional. Saham blue chip tercatat sebagai saham dalam bisnis yang memiliki keuangan yang sehat dan stabil secara finansial dengan menjual produk atau jasa yang berkualitas tinggi.

Hold

Hold adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan memegang saham dan tidak menjual saham terlepas dari fakta bahwa nilainya terus menurun atau naik.

Stop Loss

Stop loss atau cut loss mengacu pada proses yang digunakan oleh perusahaan dan organisasi untuk menggambarkan pemotongan kerugian. Ini berasal dari “cut loss”, khususnya “cut” dan loss yang merupakan “rugi”. Tujuan pemotongan kerugian di pasar saham adalah untuk meminimalkan kerugian ketika harga saham turun drastis.

IPO (Penawaran Umum Perdana)

Penawaran umum perdana adalah signifikansi di bidang perdagangan saham, dan merupakan penawaran perdana saham yang ditawarkan oleh perusahaan kepada masyarakat umum. Kebanyakan trader menyingkat kata dengan menggunakan IPO agar lebih mudah diucapkan.

Dividen

Dividen adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan dividen dari manfaat perusahaan yang berasal dari saham yang berumur satu tahun. Hanya pemegang saham yang berhak untuk menerima dividen.

Capital Gain

Ini adalah istilah yang mengacu pada keuntungan modal. Capital gain hampir setara dengan dividen, yang merupakan pendapatan untuk kepentingan saham. Tapi, capital gain adalah selisih antara harga saham yang dijual dengan nilai saham yang dibeli.

Kapan Cut Loss dan Hold?

Ada dua cara berinvestasi di saham yang biasanya digunakan oleh para pedagang untuk menentukan titik potong kerugian. Metode pertama tergantung pada ambang batas cut loss yang dihitung dari harga beli. Kedua, menghitung tingkat cut loss dengan menghitung titik dukungan persediaan.

1. Cut loss dari harga beli

Sebelum kamu berdagang, kamu harus menetapkan batas pemotongan kerugian sebelum berdagang di titik masuk. Dalam hal ini, kamu memilih angka 5% sebagai batas cut loss kamu untuk poin pertama (entri) sebelum kamu memulai saham. Jika harga saham turun dan mencapai tanda 5%, maka kamu harus memperdagangkan saham tersebut sesegera mungkin.

Dengan menetapkan jumlah, kamu secara tidak langsung telah menetapkan batas kerugian yang mungkin disebabkan oleh penurunan harga saham. Kami tidak dapat mengatakan bahwa harga saham akan berhenti turun atau akan naik lagi.

Namun, ada beberapa kerugian ketika membeli saham dengan batas pemotongan kerugian karena beberapa orang percaya bahwa metode ini tidak fleksibel. Beberapa trader bahkan percaya bahwa metode ini tidak memperhitungkan capital gain dari pergerakan harga saham.

2. Cut Loss berdasarkan Level Support

Tingkat dukungan biasanya ditentukan oleh pedagang sebelum melakukan perdagangan. Jika harga saham turun secara tiba-tiba, maka kamu bisa mengambil cut loss saat berada di level support , atau saat turun di bawah level support. Namun, jika harga tidak berada di bawah level support, maka kamu bisa menjaga stok.

Ciri-ciri Harga Saham Yang Akan Turun

Sangat penting untuk memahami potensi dan volatilitas harga saham, meskipun tidak 100 100% tepat. Namun, dengan analisis menyeluruh, pedagang pemula dapat menghindari kerugian. Tips saham berikut ini adalah dengan mengetahui ciri-ciri saham yang jatuh dalam fluktuasi harga sebagai berikut:

1. Fase pertama penurunan harga biasanya dimulai dengan kenaikan harga IHSG yang besar.

2. Dalam waktu yang relatif singkat, sebagai contoh dalam satu hari, harga saham naik drastis lebih dari satu kali, sampai pada titik di level resistance harga.

3. Nilai untuk IHSG serta perusahaan lain masih meningkat untuk jangka waktu tertentu, tetapi pergerakan ke atas jauh lebih terbatas. Terbukti bahwa tren grafik tidak mampu mencapai lebih tinggi.

4. Siklus kemudian berlanjut karena banyak saham tidak meningkat lagi atau tetap pada titik resistance.

5. Harga saham mulai dipengaruhi oleh penurunan atau koreksi pada waktu yang tidak diketahui.

Mengetahui elemen dari siklus penurunan harga ini, kamu akan lebih terinformasi saat menentukan level cut loss dan level support dan memutuskan apakah akan mempertahankan saham kamu. Pada akhirnya, analisis fundamental dan saham sangat penting saat berdagang, terutama bagi mereka yang baru mengenal perdagangan.

Namun, jika pada akhirnya kamu terpaksa melakukan pemotongan, itu tidak berarti kamu gaga. Cut loss adalah ketika kamu telah mengakui bahwa kamu gagal, tetapi kamu dapat memulai lagi dan menguji perdagangan untuk menghasilkan keuntungan modal di masa depan.

Jika kamu ingin berdagang saham dengan cepat dan cepat, kamu harus menjelajahi perangkat lunak perdagangan saham. Ada banyak pilihan dan kemudahan berdagang dengan risiko yang lebih kecil.