Tips Memilih Desain Menu Kuliner Agar Lebih Menarik

Tips Memilih Desain Menu Kuliner Agar Lebih Menarik

Bisnis kuliner saat ini banyak diminati karena memberikan masa depan yang menjanjikan. Bukan hanya kalangan biasa yang memulainya, namun juga artis dan selebriti ternama yang berlomba-lomba memasuki ranah industri kuliner ini.

Alhasil, jika persaingan di lapangan tumbuh semakin sengit. Mereka yang tidak mampu bertahan harus pergi. Hal ini mendorong para pendukung industri makanan untuk bekerja lebih keras untuk menjaga posisi aman mereka.

Pada awalnya, perkembangan perusahaan kuliner ditandai dengan kompetisi untuk mengembangkan tempat yang kontemporer dan unik (desain interior dan eksterior). Akibatnya, itu tidak lagi cukup hari ini. Karena betapapun khasnya kamu mendekorasi restoran, tampilan daftar menu yang ditawarkan tidak sebanding dengan tampilannya. Maka semuanya akan sia-sia.

Tips Memilih Desain Menu Kuliner yang Lebih Menarik

1. Buat desain unik untuk hidangannya.

Saat proses desain dimulai, pastikan desain yang kamu pilih mencerminkan jenis masakan yang disajikan di restoran atau kafe. Misalnya, jika kamu bekerja di restoran pizza, kamu harus beradaptasi dengan konsep masakan tradisional Italia. Selain itu, pertimbangkan gaya arsitektur restoran. Karena tempat makan mewah sangat berbeda dari tempat makan modern.

2. Memanfaatkan gambar produk

Banyak pelanggan restoran lebih mementingkan aspek visual dari suatu produk. Akibatnya, menempatkan foto produk di sebelah tulisan pada makanan yang dijual akan menjadi daya tarik tersendiri. Untuk mendukung hal tersebut, pastikan bidikan diambil dari sudut yang baik dan dengan kamera terbaik. Alhasil, makanan jadi tampak lebih enak.

3. Menu yang mudah diikuti

Kebanyakan individu akan membaca menu seperti buku, dari atas ke bawah dan kiri ke kanan. Alhasil, kamu harus menyesuaikan tulisan pada menu dengan preferensi calon pelanggan. Tidak perlu mengubah lokasi menu kecuali jika dicetak dalam bahasa Inggris. Terjemahan kemudian dapat ditulis dari kanan ke kiri.

Juga, jangan ganggu pengunjung di restoran kamu dengan membuat tulisan menu begitu berhias sehingga tidak terbaca. Juga, pertimbangkan warna buku menu; coba kontraskan warna latar belakang dan kata-katanya agar mudah dibaca. Ingatlah bahwa pelanggan restoran kamu berasal dari berbagai latar belakang dan memiliki berbagai tingkat pemahaman tentang pedoman diet.

4. Akhiri dengan deskripsi

Aspek yang paling diabaikan dari perusahaan makanan adalah memberikan deskripsi dalam buku menu. Tidak jarang sebuah restoran di Indonesia, khususnya, melengkapi menu dengan deskripsi hidangannya. Faktanya, tidak semua orang mengetahui makanan apa yang dipasarkan, apalagi jika sudah didatangkan dari negara lain. Jadi hal berikutnya yang terjadi adalah hidangan yang salah dipilih.

Hampir semua tamu akan menyimpulkan bahwa restoran tidak direkomendasikan jika mereka memiliki rasa yang tidak enak di mulut mereka. Dengan alasan klise bahwa makanan yang dijual tidak menggugah selera, padahal yang terjadi sebenarnya adalah kesalahan pemilihan. Namun, ini mungkin membuat pengunjung ragu untuk kembali. Hal ini dapat berdampak negatif pada perusahaan kamu.

5. Jangan Membuat Catatan Mata Uang

Menurut penelitian, memposting mata uang di menu akan mencegah tamu kembali ke bisnis kamu. Apalagi jika ditemukan tanda mata uang negaranya tidak tertulis. Kemudian akan ada kecurigaan bahwa restoran kamu membebankan biaya selangit untuk makanannya.