Strategi Investasi Reksadana Yang Biasa Digunakan Banyak Orang

Strategi Investasi Reksadana Yang Biasa Digunakan Banyak Orang

Jika kamu ingin berinvestasi di dunia investasi jenis investasi reksa dana pasti sudah tidak asing lagi di telinga semua orang. Berbeda dengan reksa dana saham yang diatur oleh manajemen investasi untuk memastikan bahwa keterlibatan pemilik dana sangat minim. Jika dana tidak dapat dipulihkan, perusahaan pengelola investasi tidak bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Ini berarti bahwa kerugian dalam jumlah mutlak adalah tanggung jawab kamu.

Sebagai investor, penting untuk lebih berhati-hati saat berinvestasi di reksa dana. Penting untuk memiliki pemahaman dasar tentang reksa dana untuk menawarkan keuntungan terbesar. Selain itu, perlu kamu ketahui tentang strategi investasi reksa dana dalam daftar berikut ini agar reksa dana memberikan keuntungan yang lebih besar, antara lain:

1. Pilih Manajemen Investasi dengan track record yang baik

Catatan pengelolaan investasi dapat dilihat dari hasil yang dicapainya selama lima tahun terakhir, terlepas dari apakah perusahaan menghasilkan laba atau rugi. Wajar jika manajemen investasi mengalami kerugian, namun tetap memperhatikan persentase kerugiannya. Jika persentasenya tetap rendah, itu menunjukkan bahwa strategi manajemen investasi sangat efektif. Jika kinerja manajemen investasi kamu tidak baik dan kamu secara konsisten mengalami persentase kerugian yang tinggi, maka kamu harus menghindari menginvestasikan uang kamu ke dalam surat berharga semacam ini. Dimungkinkan untuk menghasilkan kerugian, baik di penghujung hari maupun dalam jangka panjang.

2. Pertimbangkan jumlah yang kamu investasikan

Jumlah minimum yang dapat kamu investasikan untuk reksa dana ini adalah Rp 500 juta. Jika kamu ingin memasukkan lebih dari jumlah itu, lakukanlah. Namun, ingat untuk memastikan memilih jumlah nominal investasi yang tepat untuk mendapatkan keuntungan tertinggi. Lakukan penyesuaian nominal sesuai dengan situasi keuangan. Jika kamu yakin dapat melakukan investasi besar, maka lakukan investasi besar. Jika tidak, kamu bisa mulai dengan jumlah yang lebih kecil terlebih dahulu.

3. Pelajari cara menerapkan Strategi Investasi Lump Sum

Strategi investasi lump sum ini mirip dengan strategi deposit. Namun, investor tidak dapat meningkatkan jumlah yang ingin mereka investasikan dengan metode lump sum ini. Misalnya, jika kamu memiliki uang tunai Rp 50.000.000, jumlah yang kamu masukkan ke dalam dana tersebut adalah Rp 50.000.000. Strategi ini dapat menghasilkan keuntungan tertinggi ketika kamu membeli pada saat yang tepat, yaitu saat harga rendah atau saat diskon. Sebaliknya, jika kamu membeli ketika pasar sedang lesu, crash, atau kamu mengalami masa-masa yang bergejolak, kamu akan menderita kerugian yang sangat besar.

4. Disarankan untuk berinvestasi secara bertahap

Investasi secara bertahap umumnya dikenal sebagai strategi investasi Dollar Cost Averaging (DCA). Investor diperbolehkan untuk melakukan penyetoran uang dengan jumlah nominal tertentu setiap bulannya. Nominal setoran harus sama untuk setiap bulan. Misalnya, jika investasi awal Rp 1 juta, setoran selanjutnya harus Rp 1 juta. Jenis investasi ini sangat cocok untuk investor yang tidak memiliki banyak modal di awal investasi. Selanjutnya setoran per bulan bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan.

5. Cari tahu jumlah unit yang ingin kamu beli

Dalam hal investasi reksa dana, dimungkinkan untuk membeli sejumlah unit dari reksa dana setiap bulan. Misalnya 500 unit pada bulan pertama dan 600 unit pada bulan berikutnya, dll. Jumlah yang kamu bayarkan didasarkan pada jumlah per unit reksa dana setiap bulannya. Jika tarif di bulan berikutnya lebih tinggi dari yang sebelumnya maka kamu harus membayar lebih untuk bulan berikutnya. Namun, jangan khawatir, kamu bisa menjual unit investasi kapan saja kamu mau. Jual mereka saat harga naik untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

6. Waspadai kondisi pasar

Tindakan jual beli harus dilakukan pada waktu yang tepat. Lebih bermanfaat untuk melacak kondisi pasar saat ini untuk meningkatkan peluang keuntungan. Sebaiknya kamu membeli reksa dana saat kondisi pasar sedang fluktuatif, namun harganya masih lebih rendah dari harga rata-rata. Memahami dinamika pasar investasi bukanlah tugas yang mudahKamu akan membutuhkan waktu dan kesabaran untuk menguasainya untuk memastikan bahwa pemahaman kamu akan tumbuh.

Keuntungan dan kerugian sepenuhnya tergantung pada manajemen investasi. Namun, investor perlu meneliti dunia investasi secara mendalam untuk memastikan mereka mampu menentukan jenis investasi terbaik untuk reksa dana. Selain itu, kamu berada dalam posisi untuk menganalisis efisiensi manajer investasi untuk mengoptimalkan penggunaan modal kamu.