Pilih Investasi Tanah atau Deposito

Pilih Investasi Tanah atau Deposito?

Pensiun menandai titik balik dalam kehidupan seseorang. Mereka yang terbiasa bekerja, khususnya. Mereka akan pensiun dan menghabiskan masa keemasannya dengan melakukan hal-hal yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya, seperti fokus pada bisnis atau perdagangan, membesarkan cucu, bahkan berlibur untuk menemukan destinasi wisata yang belum pernah mereka kunjungi.

Bukankah itu terdengar menyenangkan? Karena yang harus kamu lakukan hanyalah menikmati hasil kerja keras kamu setelah ratusan atau puluhan tahun jerih payah. Misalnya, jika kamu berusia 60 tahun, pensiun, dan anak-anak kamu sudah menikah dan sukses, kamu tidak perlu bekerja keras untuk membiayai pendidikan mereka. Seolah-olah kamu telah kehilangan rasa kewajiban kamu.

Apalagi jika kamu sudah menabung untuk masa pensiun sejak kecil. Di usia tua, kamu cukup menikmati konsekuensinya. Tidak perlu memikirkan keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup; uang mengalir dengan mudah bahkan jika kamu tidak lagi bekerja.

Jangan sampai gaji bulanan kamu habis saat kamu pensiun, sehingga kamu tidak punya apa-apa selain uang pensiun kantor. Hal ini dapat menyebabkan kesengsaraan usia tua. Alih-alih pensiun dengan bahagia, kamu harus terus bekerja keras agar dapur tetap mendesis.

Akibatnya, sangat penting bagi kamu untuk mulai memikirkan usia tua atau pensiun di usia dini. Sisihkan sebagian dari gaji kamu untuk program pensiun atau investasikan pada instrumen atau produk yang menjanjikan saat kamu masih bekerja. Ini adalah investasi jangka panjang.

Ada dua cara untuk mempersiapkan dana pensiun kamu: investasi tanah dan depositoKamu dapat memilih satu berdasarkan preferensi dan sumber daya keuangan kamu. Keduanya benar.

kamu tidak akan lagi mendapatkan gaji bulanan dari majikan setelah kamu pensiun. Padahal, kebutuhan sehari-hari harus dipenuhi. Akibatnya, jumlah dana pensiun yang kamu butuhkan harus besar. Oleh karena itu, sangat disarankan agar kamu merencanakan uang ini sejak awal perencanaan keuangan kamu.

Berinvestasi mungkin merupakan cara yang baik untuk mulai menyisihkan uang untuk masa pensiun. Latihan ini akan memberi kamu banyak keuntungan di masa depanKamu dapat menganggapnya sebagai investasi tanah atau deposito.

1. Investasi tanah

Bukan hanya investasi rumah yang menjamin banyak penghasilan, tapi juga tanah. Harga tanah harus naik setiap tahun. Nilai tanah dapat meningkat secara signifikan, terutama di tempat-tempat kritis.

Membeli tanah mungkin merupakan investasi yang sangat baik. Lahan tersebut bisa disewakan untuk digunakan sebagai tempat parkir, misalnya. Bisa juga dibangun untuk keperluan sewa, seperti kos-kosan atau ruko, kemudian disewakan. Konsekuensi akhirnya lebih besarKamu bisa menjadi pemilik rumah kost dan mendapatkan banyak uang setiap bulannya. Tanpa keraguan.

Jika kamu hanya memiliki 5 rumah kost dengan biaya sewa bulanan Rp 1,5 juta, kamu bisa menghasilkan Rp 7,5 juta setiap bulannya. Mungkin lebih dari gaji kamu sebelumnya sebagai pekerja kantoran.

Investasi tanah relatif aman dan tidak terpengaruh oleh faktor ekonomi seperti inflasi dan lain-lain. Lahan memiliki kemungkinan yang cerah karena permintaan lahan untuk hunian terus meningkat dari tahun ke tahun.

Namun, ada risiko yang terkait dengan investasi tanah. Karena investasi tanah tidak likuid, kamu tidak akan bisa langsung menariknya. Jika kamu ingin segera menjualnya, kamu berisiko mendapatkan harga jual yang lebih rendah dan mengalami kerugian.

2. Deposito

Deposito adalah pilihan lain bagi kamu yang ingin menabung untuk masa pensiun. Dana kamu akan lebih aman jika berinvestasi di kendaraan ini. Aman berarti kamu tidak dapat mengambil dana kapan pun kamu mau, bukan tabungan. Karena bank menawarkan opsi deposito dengan tenor mulai dari satu, tiga, enam, dua belas, dan dua puluh empat bulan.

kamu akan dikenakan biaya penalti jika kamu menarik uang deposit kamu sebelum tanggal jatuh tempo. Anehnya, bunga deposito lebih tinggi dari bunga tabungan. Suku bunga deposito bervariasi dari 4 hingga 8%. Produk tabungan, termasuk deposito berjangka, juga dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp 2 miliar. Jadi tidak perlu khawatir.

Selain manfaat deposito, bahaya dari wahana investasi ini adalah turunnya suku bunga deposito saat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) turun. Kena Pajak 20%, dengan bahaya tergerus inflasi, seperti produk tabungan.