Perbedaan Saving Bond Ritel Dan Sukuk Ritel Dalam Investasi

Perbedaan Saving Bond Ritel Dan Sukuk Ritel Dalam Investasi

Generasi milenial mulai memahami pentingnya berinvestasi. Instrumen ini dapat diakses melalui aplikasi seluler dan tidak memerlukan banyak uang untuk memulai. Sementara investasi masih dalam bentuk cara tradisional, seperti emas, saham dan deposito, banyak yang mulai menjajaki jenis investasi lain yang tidak dikenal. Investasi paling populer yang direkomendasikan oleh para pakar investasi antara lain Saving Bonds Ritel dan Sukuk Ritel. Jika kamu belum terbiasa dengan keduanya, kamu harus terlebih dahulu menentukan perbedaan antara keduanya:

Temukan Sukuk Ritel

Sukuk Ritel disebut juga dalam bentuk Surat Berharga Syariah Negara Ritel, adalah surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah sesuai dengan hukum syariah dan dijual kepada masyarakat yang berkewarganegaraan Indonesia melalui agen penjual yang ditunjuk oleh negara dengan harga minimum yang telah ditetapkan. Selain itu, jenis pembelian ini terkadang disebut obligasi syariah. Kapan waktu terbaik untuk membeli obligasi ini? Setiap tahun pemerintah federal memutuskan periode penawaran Sukuk Ritel dan periode pencatatannya di bursa.

Cari tahu lebih lanjut tentang Saving Bonds Ritel (SBR)

Sedikit berbeda dengan Sukuk Ritel, SBR pada dasarnya sama dengan opsi pembiayaan negara bagi warga negara Indonesia. Namun dalam hal Sukuk Ritel dijalankan dengan prinsip syariah, SBR menawarkan investasi dalam bentuk tabungan. Secara keseluruhan, SBR adalah utang pemerintah yang tersedia bagi seluruh warga negara Indonesia sebagai tabungan. Karena sifatnya tabungan SBR tidak bisa ditukar di pasar. Namun, keuntungannya adalah investasi dapat dilunasi sebelum tanggal jatuh tempo. Seperti Sukuk Ritel, SBR tersedia pada tanggal dan waktu yang ditentukan oleh pemerintah.

Apa perbedaan Sukuk Ritel dan SBR?

Jadi, jika kamu tahu arti di balik kedua kata tersebut, berikut adalah beberapa perbedaan utama di antara keduanya:

1. Batas nilai pembelian

Jika kamu memilih untuk berinvestasi di Sukuk Ritel. Jumlah minimum yang dapat kamu beli adalah Rp 5 juta. Nilai maksimalnya adalah Rp 5 miliar. Namun, SBR memiliki batasan harga yang lebih rendah, yaitu Rp. 1 juta untuk menutupi jumlah pokok dan Rp. 3,0 miliar untuk mendapatkan yang tertinggi. Jika kamu tertarik tetapi tidak mampu membelinya, mungkin instrumen SBR ini lebih cocok untuk kamu.

2. Dasar hukum

Secara sederhana Sukuk Ritel memiliki landasan hukum yang berdasarkan syariah dan selain diatur secara hukum dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Penerbitan dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara Ritel di Pasar Perdana di Tanah Air, Sukuk Ritel juga ditetapkan dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional. Namun, SBR hanya diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Jual Beli Obligasi Negara.

3. Perbedaan kedewasaan

kamu tidak dapat mengambil Sukuk Ritel sebelum jatuh tempo tetapi dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan memiliki kemungkinan memperoleh keuntungan dari keuntungan atau kerugian modal, yang juga dikenal sebagai kerugian modal. SBR memiliki waktu jatuh tempo lebih awal sehingga Sukuk Ritel dan modalnya dapat diambil sewaktu-waktu namun dibatasi hingga 50.

Ada beberapa pembeda antara obligasi tabungan ritel dan sukuk ritel yang perlu kamu ketahui. Setelah kamu menemukan perbedaan di atas, kamu dapat memilih produk investasi yang tepat untuk kamu.