Pelajari Hal-hal Berikut Sebelum Terjun Di Investasi Reksadana

Pelajari Hal-hal Berikut Sebelum Terjun Di Investasi Reksadana

Investasi adalah cara paling dasar bagi banyak orang untuk memperoleh penghasilan dari uang yang mereka peroleh dan menjadi mandiri secara finansial.

Hasil yang diperoleh dari investasi dapat direalisasikan baik pada akhir hari maupun jangka waktu yang lama, tergantung pada instrumen investasi dan tujuan investasi. Instrumen investasi yang paling populer adalah obligasi rekening bank, logam mulia, obligasi dan saham, serta properti dan reksa dana.

Investasi pada reksa dana merupakan pilihan investasi yang dananya ditangani oleh manajer investasi. Dana tersebut dapat digunakan untuk membeli produk atau kumpulan produk investasi tertentu seperti obligasi, saham dan pasar uang bersama dengan produk investasi dan keuangan lainnya.

Dalam istilah sederhana reksa dana membiarkan modal kamu dikelola oleh seorang profesional investasi untuk diinvestasikan ke dalam berbagai item dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan.

Belakangan ini reksa dana telah muncul sebagai pilihan investasi yang sangat ramai diperbincangkan. Selain bisa dimulai dengan modal yang kecil, investasi reksa dana juga dikenal mudah dilakukan melalui jalur penjual produk investasi. Bagi pemula, tidak ada alasan untuk tidak memasukkan uang ke reksa dana.

Ada jenis risiko bagi investor: termasuk konservatif yang lebih memilih untuk berhati-hati, moderat, yang bersedia mengambil risiko tetapi tetap berhati-hati, dan agresif, yaitu kamu bersedia mengambil risiko yang lebih tinggi.

Sebelum kamu membeli reksa dana yang kamu minati, pastikan kamu memahami apa risiko kamu sebagai investor. Ada berbagai faktor yang menentukan profil pengambilan risiko kamu seperti kedewasaan, pemahaman tujuan, investasi serta lingkungan dan modal.

Jenis Reksa Dana

1. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap dapat memberikan lebih dari reksa dana pasar uang tanpa risiko. Ini adalah pilihan yang baik bagi mereka yang ingin meningkatkan tingkat pengembalian dan risiko. Alokasi modal untuk investasi akan dikhususkan untuk obligasi yang minimal 80 persen.

2. Reksa Dana Pasar Uang

Alokasi modal reksa dana untuk uang lebih dari sekedar surat berharga yang jatuh temponya kurang dari satu tahun. Surat berharga yang termasuk antara lain sertifikat deposito atau surat berharga yang diterbitkan oleh bank yang memungkinkan nasabah untuk berinvestasi sebagai modal simpanan dan sertifikat atau surat berharga Bank Indonesia yang diterbitkan oleh BI.

Reksa dana jenis ini sangat ideal bagi mereka yang masih pemula dan memiliki profil risiko sedang. Alasannya adalah sifat reksa dana yang berbasis pasar uang. Mereka menawarkan risiko terendah dan pengembalian atau timbal balik yang lebih sedikit daripada reksa dana lainnya. Pengembalian reksa dana tersebut bisa lebih besar dari tingkat deposito.

3. Reksa Dana Saham

Instrumen reksa dana saham dapat digunakan bagi mereka yang memiliki profil risiko tinggi. Reksa dana saham, sesuai namanya akan mendedikasikan sebagian besar investasi saham. Jadi, jika mereka berhasil, pengembalian yang kamu peroleh akan lebih tinggi daripada dana lain, tetapi mereka membawa risiko yang signifikan.

4. Reksa Dana Campuran

Reksa dana campuran lebih berisiko dibandingkan reksa dana jenis sebelumnya. Namun, reksa dana jenis ini kemungkinan akan menghasilkan lebih banyak karena dana investasi diarahkan ke berbagai instrumen, seperti saham, deposito, dan obligasi.