Kesalahan Umum Yang Biasa Dikerjakan Saat Mengelola Usaha

Kesalahan Umum Yang Biasa Dikerjakan Saat Mengelola Usaha

Apakah kamu ingin mendirikan perusahaan? Perjalanan menjadi seorang pengusaha tidaklah sederhana dan memakan banyak waktu. Ada banyak risiko yang harus diambil oleh setiap pemilik bisnis. Namun, sebaliknya, hasil yang kamu capai akan sangat positif untuk gaya hidup kamu. Mungkin kamu memiliki banyak ide yang brilian dan rencana bisnis yang matang dan tim yang kuat namun jika kamu gagal menjalankan bisnis kamu secara efektif, hal-hal yang telah kamu sia-siakan.

Ada banyak tips untuk menggambarkan bagaimana kamu dapat menangani masalah keuangan sebagai Pengusaha. Tahukah kamu bahwa banyak pengusaha yang gagal mengelola uangnya hingga menimbulkan kerugian yang sangat besar? Apakah kamu mencoba menjadi Pengusaha? Berikut adalah 10 kesalahan keuangan teratas yang harus kamu hindari sebagai pemilik bisnis.

1. Modal Awal Terlalu Besar

Jika kamu berniat menjalankan restoran, mana yang sebaiknya kamu pilih dari dua opsi di bawah ini:

  • kamu dapat menghabiskan banyak uang untuk membuat restoran besar
  • Dari tugas-tugas sederhana seperti membuka usaha katering dan menerima pesanan online

Tentu saja, pilihan kedua lebih rasional karena sederhana dan bebas risiko. minimal. Investasi kecil dapat terukur dan lebih aman dibandingkan dengan memulai bisnis secara besar-besaran secara langsung. Cara ini terbukti efisien karena banyak toko online di Indonesia kini membuka gerai karena pendapatan mereka. Selain itu, mereka telah mendapatkan pelanggan setia.

2. Menggabungkan Akun Pribadi dan Perusahaan

Menggabungkan rekening bank pribadi kamu dengan perusahaan bukanlah ide yang baik dalam manajemen bisnis. Akan sulit untuk membedakan antara pendapatan dan pengeluaran untuk setiap tujuan. Alasan untuk ini adalah karena kamu mungkin akan menghabiskan uang untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Pengelolaan keuangan yang tumpang tindih akan mempengaruhi kinerja bisnis kamu dan menyulitkan untuk mengetahui keuntungan yang sebenarnya. Biasakan diri dengan praktik membagi kebutuhan pribadi dan bisnis.

3. Membiayai Kebutuhan Bisnis menggunakan Uang Pribadi

Sejalan dengan masalah yang telah dibahas sebelumnya, tidak disarankan menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan bisnis dengan menggunakan dana pribadi yang kamu miliki. Lebih baik untuk memastikan bahwa kartu kredit kamu tidak digunakan untuk tujuan yang berhubungan dengan bisnis karena kamu mungkin akan kesulitan membuat laporan keuangan di kemudian hari. Pastikan bahwa semua kebutuhan bisnis perjalanan, pertemuan atau biaya pertemuan ditanggung oleh keuangan bisnis kamu untuk operasi.

4. Pengembalian Hutang Buruk

Sekarang cukup mudah untuk mendapatkan pinjaman modal usaha. Karena banyak bank, publik dan swasta, siap memberikan pinjaman ini. Namun, banyak pebisnis yang terburu-buru meminjam uang tanpa mempertimbangkan bagaimana mereka akan membayar pinjaman tersebut. Pada awal berdirinya perusahaan akan banyak terdapat ketidakpastian seperti pendapatan yang tidak tetap, pendapatan yang belum cukup untuk menutupi belanja modal, dan masih banyak lagi. Karena itu, manajemen keuangan sangat penting yang memungkinkan kamu membayar kembali pinjaman modal kamu tepat waktu. Jika perusahaan kamu mulai berkembang, kamu dapat mengambil pinjaman yang lebih besar lagi.

5. Tidak Mempersiapkan Anggaran untuk Masa Depan

Pada tahap awal penciptaan bisnis, pemilik bisnis cenderung menginvestasikan kembali semua keuntungan untuk membayar pengeluaran bisnis. Ini bisa membahayakan masa depan mereka. pemilik sendiri, karena ia tidak memiliki jumlah pasti uang tunai.

“Roma tidak dibangun dalam sehari,” begitu juga bisnis kamu. Disarankan agar kamu menyimpan penghasilan kamu selama beberapa bulan mendatang untuk berjaga-jaga jika kamu mengalami ketidakstabilan keuangan. Kita tidak tahu apa yang mungkin terjadi di tahun-tahun mendatang, jadi yang terbaik adalah menyisihkan uang untuk ditabung.

6. Tidak Memiliki Anggaran Operasional

Setiap bisnis membutuhkan anggaran operasional. Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan pengusaha adalah tidak memiliki anggaran untuk operasional kantor. Apa cara terbaik untuk mengukur keuntungan kamu ketika kamu tidak tahu pengeluaran perusahaan? Dimungkinkan untuk menetapkan anggaran tahunan dan kemudian meningkatkannya ketika bisnis membaik. Jangan biarkan pasak menyalip tiang.

7. Tidak Membuat Rencana Pensiun

Setiap pemilik bisnis memiliki keinginan untuk pensiun suatu hari nanti. Tidakkah kamu ingin memetik manfaat dari kerja keras selama bertahun-tahun? Dana pensiun sangat penting untuk dimiliki di masa depan sehingga ketika tiba saatnya kamu berhenti bekerja, kamu akan memiliki cukup dana untuk menjalani kehidupan yang kamu inginkan. Perhitungan dana pensiun adalah tugas profesional keuangan atau menyisihkan persentase dari pendapatan yang kamu hasilkan secara teratur.

8. Tidak Punya Dana Darurat

Dana darurat biasanya berupa tabungan dalam bentuk tunai karena merupakan dana darurat yang dapat ditarik sewaktu-waktu kamu membutuhkannya. Selain menabung dan membiayai usaha, perlu juga memiliki dana darurat jika terjadi keadaan darurat seperti kecelakaan kerja, santunan konsumen dan lainnya. Dana untuk keadaan darurat sangat penting dalam mengelola keuangan kamu agar tidak terjebak dalam akumulasi utang.

9. Utang Lebih Besar Dari Penghasilan

Jika laporan keuangan kamu masih defisit, itu menandakan ada kesalahan dalam manajemen kamuKamu harus menyelidiki masalah ini untuk memastikan bahwa kamu tidak terjerumus ke dalam utang lebih lanjut. Jangan juga mengambil pinjaman dari modal perusahaan atau dana pensiun. Selain itu, terlalu mengandalkan kartu kredit dapat berdampak negatif pada situasi keuangan kamu. Kebiasaan menggesek kartu kredit setiap kali kamu perlukan tidak akan menyelesaikan masalah tetapi dapat menambah hutang kartu kredit kamu.

10. Melakukan Terlalu Banyak Promo

Kita hidup di pasar yang sangat kompetitif, terlepas dari industri tempat kita berada. Perusahaan kamu kemungkinan besar akan menghadapi persaingan yang ketat. Namun , kamu tidak perlu menawarkan diskon besar-besaran kepada pelanggan karena kamu berharap dapat memenangkan persaingan. Menawarkan diskon yang terlalu tinggi dapat memengaruhi kualitas produk atau layanan kamu, dan juga keuntungan yang dapat kamu peroleh. Hitung harga jual sesuai dengan kemampuan dan dana operasional yang telah kamu berikan.