Kebiasaan Buruk Anak Muda Ketika Mengelola Uang

Kebiasaan Buruk Anak Muda Ketika Mengelola Uang

Topik keuangan telah menjadi topik yang menarik, terutama bagi pekerja milenial yang membutuhkan pendidikan tentang situasi keuangan mereka. Tinggal di kota besar dengan akses mudah ke segala sesuatu, bekerja dan mendapatkan penghasilan tetap, dapat menyebabkan kecanduan finansial.

1. Anggaran keuangan tidak diperlukan

Pernahkah kamu merasa bingung ketika uang gaji kamu habis, tetapi tidak tahu kemana perginya? Hal ini terjadi karena kamu tidak memiliki anggaran keuangan bulanan. Anggaran keuangan akan memungkinkan kamu melihat dengan jelas bagaimana uang kamu dibelanjakan selama sebulan.

Setelah menerima gaji, segera siapkan anggaran. Catat anggaran pendapatan dan pengeluaran. Anggaran tersebut kemudian dibagi menjadi pos-pos pengeluaran.

Penganggaran dapat membantu kamu mengontrol arus kas kamu. Setelah semuanya dicatat dengan benar, kamu dapat meninjaunya setiap bulan dan melakukan penyesuaian hingga kamu memiliki penganggaran terbaik yang sesuai dengan situasi keuangan kamu.

2. Pesan makanan secara online sering

Semua orang dimanjakan dengan teknologi yang terus berkembang di era digital ini. Semuanya bisa diakses melalui smartphone hanya dengan sekali klik. Kemudahan-kemudahan inilah yang membuat kami, khususnya kaum milenial, dan gen Z, ingin terus menjangkau mereka.

Memesan makanan secara online adalah salah satu contoh kemudahan tersebutKamu dapat memesan makanan lezat secara online dan itu akan dikirimkan tepat di depan pintu kamu. Ini bukan hal yang buruk. Sekali-sekali, itu mungkin untuk dilakukan. Namun, jika kamu melakukan ini terlalu sering, itu akan meningkatkan pengeluaran kamu.

Bayangkan memesan makanan hanya dua kali dengan 100 juta rupiahKamu dapat membeli bahan untuk memasak sendiri dengan uang yang sama dan dapat digunakan selama 5 hari. Memasak sendiri menghemat uang dan lebih bersih dan lebih sehat daripada yang kamu kira.

3. Sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan

Sulit untuk hidup di zaman modern, yang terus-menerus dibanjiri tren mode. Bukan berarti kamu tidak bisa melakukannyaKamu bisa memulainya dengan mandiriKamu mungkin hanya memiliki satu atau dua tas untuk bekerja. Yang penting masih berfungsi dengan baik.

Tidak masalah jika kamu mengikuti semua tren terbaru. Tapi, penting untuk menjadi trendsetter kamu sendiriKamu dapat menyesuaikan situasi keuangan dan kebutuhan kamu saat ini untuk memastikan dompet kamu tetap aman sampai akhir.

4. Sisa uang bisa ditabung di akhir

Banyak orang masih memiliki sikap yang salah tentang menabung. Mereka menabung di akhir setiap bulan dan kemudian menghabiskan sisanya. Meski kebiasaan menabungnya sudah benar, namun caranya tetap salah. Sebagai aturan, tabungan dilakukan di awal setiap bulan untuk salah satu pos yang bersifat wajib dan jumlahnya tetap.

kamu harus segera berhenti menyimpan uang yang tersisa di setiap akhir bulan. Penganggaran merupakan kebutuhan yang setiap bulan harus kamu penuhi, jadi sisihkan tabungan. Jumlah anggaran kamu dapat ditentukan berdasarkan sumber daya keuangan kamu.

5. Mudah malas dan tidak berinvestasi pada diri sendiri

Investasi dapat dipahami sebagai menyimpan uang di pasar modal, saham, emas, dan aset lainnya dengan tujuan menghasilkan pendapatan pasif. Ada investasi lain yang tidak kalah pentingnya: berinvestasi pada diri sendiri. Ini bukan tentang menyimpan uang untuk pendapatan pasif. Ini tentang menghabiskan uang untuk membuat diri kamu lebih baik.

Meskipun kita sudah bekerja dan menghasilkan, kita tidak pernah bisa berhenti mempelajari keterampilan baru dan meningkatkan kemampuan kitaKamu dapat menghemat uang untuk kursus berbayar. Meskipun mungkin tampak seperti pemborosan, kamu tidak akan rugi dengan belajarKamu akan menuai hasilnya, terutama dari segi ekonomi, jika kamu memiliki pekerjaan sampingan yang membutuhkan keterampilan khusus.