Ke Kota Mana Umat Islam Menghadap Saat Sholat?

Singkatnya, kata sholat berasal dari kata Arab untuk doa. Doa adalah permintaan yang dilakukan oleh orang-orang kepada Yang Maha Kuasa. Menurut buku Abdul Aziz Salim Basyarahil “Salat: Kebijaksanaan Filsafat dan Urgensi,” sholat didefinisikan sebagai “ibadah yang menggabungkan pertunjukan tubuh khusus, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam atau taslim.”

Seorang Muslim dapat dikatakan mempraktikkan semua bentuk agama melalui sholat. Karena umat Islam ikut berdzikir, mengaji, berdiri, mengagungkan, sujud, berdoa, dan takbir kepada Allah SWT selama gerakan dan pembacaan doa. Akibatnya, sholat dapat dianggap sebagai bentuk ibadah yang komprehensif.

Sholat tidak hanya memberikan rasa tenang dan tentram dalam jiwa, tetapi juga menanamkan keyakinan dan kekuatan. Implikasi nilai-nilai dalam shalat dalam kehidupan sehari-hari sangat penting, salah satunya adalah pengembangan istiqomah.

Sholat tidak hanya memiliki banyak manfaat bagi manusia. Tidak hanya dari sudut pandang psikologis, tetapi juga dari sudut pandang fisiologis. Manfaat salat menurut Sagiran secara fisiologis adalah untuk memperbaiki dan memelihara kondisi tubuh, termasuk kondisi struktur tubuh dan anggota tubuh (otot dan rangka), memperbaiki dan melancarkan sistem peredaran darah dan getah bening, menjaga kondisi pernapasan, dan untuk meningkatkan kemampuan otak dalam hal asosiasi dan sinkronisasi pusat kendali gerakan tubuh dan organ internal yang secara langsung efektif dalam menurunkan stres karena ketika shalat, tubuh melepaskan senyawa seperti enkephalin dan endorfin, yang terkait dengan morfin dan memiliki fungsi memberikan kesenangan.