Investor Banyak Yang Pilih Saham Blue Chip

Investor Banyak Yang Pilih Saham Blue Chip

Dalam industri investasi saham blue-chip telah menjadi pilihan utama bagi investor untuk portofolio mereka, terutama mereka yang baru berinvestasi. Hal ini dikarenakan emiten atau perusahaan di belakangnya yang diakui di seluruh negeri dengan produk yang kita pahami secara umum.

Mereka telah sekitar untuk sementara waktu. Artinya, mereka telah bertahan dan berjuang melalui kondisi ekonomi yang buruk. Ini adalah saham yang bagus untuk diinvestasikan dalam jangka panjang.

Mari belajar tentang saham blue chip dan pelajari cara membeli saham ini untuk pendatang baru di pasar saham.

Ketahui Apa itu Saham Blue Chip

Saham-saham blue chip digambarkan berasal dari perusahaan-perusahaan yang menguasai industrinya masing-masing. Produk yang mereka tawarkan mampu menjangkau cakupan pasar yang luas. Selanjutnya perusahaan blue-chip diklasifikasikan sebagai perusahaan multinasional.

Beberapa saham unggulan yang berada di Indonesia antara lain PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Kata “blue chip” berasal dari poker, permainan di mana blue chips memiliki kualitas yang lebih baik daripada warna lainnya.

Selain itu diciptakan untuk menggambarkan saham oleh Oliver Gingold, seorang karyawan di Dow Jones, pada tahun 1923 untuk menggambarkan saham yang bernilai tinggi. Saham-saham di tingkat pertama ini biasanya merupakan perusahaan yang stabil dan telah teruji oleh waktu.

Langkah Memilih Saham Blue Chip

Ada banyak cara untuk memilih saham blue-chip, seperti:

Memahami Kriteria Saham Blue Chip

Meskipun tidak ada indikasi bahwa Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak memasukkan saham unggulan, namun dimungkinkan untuk menentukan perusahaan mana yang menjadi bagian dari indeks. Bila mencermati indeks saham-saham blue chips biasanya terdaftar dalam daftar saham LQ45.

Tapi, penting untuk melihat daftar sekali lagi. Karena tidak semua saham yang terdaftar di LQ45 termasuk blue-chip.

Elemen kunci dari kriteria yang ditempelkan pada saham blue-chip adalah:

Status volatilitas rendah. Ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana harga saham berfluktuasi (kondisi yang menyebabkan harga naik turun) yang tidak ekstrim. Likuiditasnya tinggi, dalam arti sangat mudah untuk menjualnya atau mencari penjual.

Kapitalisasi pasar yang besar. Di Indonesia kapitalisasi terbesar bisa mencapai Rp. 10 triliun. Saham lapis kedua dihargai antara Rp. 500 miliar dan Rp. 10 triliun. Perhitungannya berdasarkan harga saham dikalikan dengan nilai per saham yang dikeluarkan. Mayoritas saham blue chip memiliki rekam jejak membayar dividen yang stabil atau terus bertambah.

2. Carilah Emiten Yang Memiliki Determinan

Setelah kamu mengetahui karakteristik saham blue chip apa yang harus dipenuhi, teliti perusahaan yang kamu rencanakan untuk memasukkan uang kamu.

Sambil memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh perusahaan, perhatikan cara mereka memasarkan produk dan merek mereka, dari dulu hingga hari ini.

Perusahaan yang bereputasi baik cenderung dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang berubah, terutama karena kemajuan teknologi dan persaingan yang semakin ketat.

Blue chips yang bermanfaat bagi investor juga didukung oleh perusahaan yang lebih mampu mengelola kewajiban keuangannya. Selain itu, perusahaan yang sehat secara finansial juga tidak akan terpengaruh jika kondisi pasar atau bisnis memburuk.

3. Diversifikasi Saham ke Berbagai Sektor

Membagi investasi di antara beberapa saham unggulan merupakan prosedur penting yang harus diselesaikan. Penting untuk memastikan bahwa kamu tidak dapat memulihkan seluruh jumlah jika ada saham yang hilang atau bangkrut.

Pilih saham dari berbagai sektor. Sebab, jika salah satu sektor mengalami penurunan maka tidak menutup kemungkinan seluruh saham yang tergabung dalam sektor yang sama bisa terpengaruh.

Industri yang diminati adalah industri yang bersentuhan langsung dan membutuhkan perhatian banyak orang. Dimungkinkan untuk memecah saham blue chip berdasarkan properti, energi, barang-barang rumah tangga telekomunikasi dan banyak lagi.

4. Rencanakan Cara Membeli Saham

Cara membeli saham unggulan harus direncanakan dengan cara tertentu untuk memastikan kamu memaksimalkan keuntungan.

Metode yang paling efektif untuk berinvestasi dalam saham adalah dengan membeli pada saat pasar terlepas dari apakah itu bagus atau tidak. Itu berarti ketika pasar dalam keadaan buruk dan harga saham rendah, kemungkinan besar akan turun. Sebaliknya, ketika kondisi menguntungkan, harga saham akan cenderung meningkat.

Jumlah yang kamu beli harus disesuaikan dengan kondisi ini. Jika harga turun, kamu dapat membeli lebih banyak. Jika harga naik kamu harus membeli jumlah yang lebih kecil. Namun, lakukan pembelian secara teratur dan nilailah nilai modal tetap yang dapat kamu investasikan dalam kondisi pasar yang berbeda.

Mulailah dengan menyisihkan sebagian uang dari penghasilan kamu untuk segera diinvestasikan. Jika kamu memanfaatkan volatilitas pasar, kamu akan dapat memetik manfaat maksimal dari investasi kamu.

Dalam jangka panjang pada saat pensiun kamu akan mendapatkan pendapatan dividen. Dimungkinkan juga untuk menjual saham jika kamu memastikan bahwa kamu terlebih dahulu mendapatkannya dari yang berkualitas rendah. Jadi, kamu bisa membeli saham yang lebih baik. dapat meningkatkan nilai yang dimiliki portofolio kamu.