Investasi Yang Bisa Dicoba di Era MEA

Investasi Yang Bisa Dicoba di Era MEA

Masa MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) merupakan masa terbukanya pasar antar negara di kawasan Asia Tenggara. Era pasar bebas bisa dikatakan, menawarkan kebebasan arus ekspor dan impor produk dan jasa baik dari maupun luar Indonesia.

Agak menakutkan untuk kelangsungan hidup jangka panjang bagi perekonomian Indonesia. Namun, dengan investasi yang tepat kamu bisa mendapatkan keuntungan dari MEA untuk menghasilkan uang. Berikut adalah beberapa ide tentang bagaimana investasi dapat dilakukan.

1. Perkebunan, pertanian, dan pengelolaan hewan

Ini merupakan salah satu sektor yang siap bersaing di pasar dengan negara-negara ASEAN. Pemerintah Indonesia berencana untuk tidak menjual produk mentah dari ketiga sektor tersebut, sehingga meningkatkan nilainya. Untuk meningkatkan swasembada produksi pangan bagi Indonesia, pemerintah telah mengalokasikan sekitar 2 juta hektar lahan untuk digunakan investor baik melalui penanaman modal dalam negeri maupun modal asing.

kamu bisa memanfaatkan lahan untuk menanam produk tradisional Indonesia. Misalnya, ladang tebu digunakan untuk meningkatkan industri gula lokal kamu. Juga, kamu dapat berinvestasi di sektor perikanan atau peternakan. Produk makanan seperti ini sangat menarik mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar dibandingkan dengan negara-negara lain yang berada di Asia Tenggara.

2. Waralaba

Peluang waralaba tetap terbuka lebar, terutama di Indonesia sebagai daerah dengan penduduk yang cukup beragam. Model waralaba telah terbukti sangat populer dan sangat diminati oleh masyarakat umum.

Selain itu, bisnis waralaba cukup beragam, mulai dari makanan dan minuman hingga pendidikan. Modal yang dibutuhkan pun berbeda-beda, itulah mengapa bisnis ini sangat bagus untuk dijalankan karena peluangnya yang cukup besar.

3. Startup

Seiring dengan berkembangnya teknologi di Indonesia, pemerintah telah mencanangkan bahwa sektor teknologi informasi merupakan sektor utama. Hingga saat ini sudah banyak startup yang terbukti sukses dan dipuji oleh masyarakat luas seperti Tokopedia, Gojek, Bukalapak dan masih banyak lagi.

Salah satu kelemahan memulai bisnis dari awal adalah jumlah modal yang dibutuhkan cukup besar dan bank-bank di Indonesia tidak bersedia membiayai bisnis tersebut. Jika kamu berencana untuk memulai bisnis maka kamu harus mempertimbangkan pendanaan melalui pemodal ventura atau investor malaikat.

4. Pasar Saham

Pasar kemungkinan akan menuju ke arah yang positif dalam beberapa bulan mendatang karena proyek-proyek oleh pemerintah untuk merayakan fase MEA akan dimulai dan pengeluaran anggaran yang diperlukan untuk mendanai inisiatif ini terlihat jelas. Peningkatan belanja pemerintah diharapkan dapat membantu sektor konsumen dan industri seperti telekomunikasi, infrastruktur dan ritel.

Jadi, jika kamu sedang mencari saham untuk diinvestasikan, berkonsentrasilah pada area tersebut. Pasar saham diyakini memberikan keuntungan yang lebih baik dibandingkan investasi yang kurang berisiko seperti reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang.

5. Reksa Dana Luar Negeri

Reksa dana luar negeri, sering disebut reksa dana di seluruh dunia adalah produk dana yang didasarkan pada investasi yang dilakukan di luar negeri. Reksa dana luar negeri juga dilindungi melalui kebijakan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Sejumlah perusahaan pengelola investasi telah menerbitkan reksa dana, antara lain PT BNP Paribas Investment Partners, PT Schroder Investment Management Indonesia (Schroders Indonesia) dan PT Manulife Asset Management (MAMI) serta reksa dana lainnya.

6. Fokusnya pada investasi di ekonomi kreatif

Kunci untuk bersaing di masa MEA adalah pada ekonomi kreativitas dimana para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia perlu didukung dan didukung oleh sumber daya yang memadai, termasuk infrastruktur dan kelembagaan yang berkualitas tinggi. Selain itu, kamu harus berkonsentrasi pada industri UKM kamu (Usaha Kecil Menengah dan Besar) serta koperasi karena mereka terkait erat dengan industri kreatif dan inovatif.

Waspadai kesehatan finansial kamu sebelum berinvestasi

Sebelum kamu berinvestasi, perhatikan kesehatan keuangan kamu. Situasi yang memiliki rasio yang buruk seperti utang yang berlebihan atau aset dengan tingkat yang rendah bisa mengakibatkan kerugian saat kamu berinvestasi. Setelah kamu memastikan bahwa persyaratan dan kebutuhan keuangan kamu sesuai, kamu dapat berinvestasi dengan percaya diri.