Inilah 5 Cara Menanam Jahe yang Benar dan Panen Dalam Waktu 4 Bulan

Inilah 5 Cara Menanam Jahe yang Benar dan Panen Dalam Waktu 4 Bulan

Menanam jahe di rumah tidak terlalu sulit untuk dikuasai. Selain membuat jahe dan media tanam yang dibutuhkan, kamu cukup sering menyiramnya. Secara alami, kamu harus memperhatikan perkembangan setiap tanaman. Selain itu, jahe menawarkan banyak manfaat kesehatan.

Jahe sering digunakan sebagai bumbu untuk produk makanan Indonesia. Selain itu, jahe juga digunakan dalam minuman. Sebenarnya jahe menawarkan banyak manfaat yang menyehatkan bagi kesehatan kamu secara keseluruhan. Khususnya di masa wabah corona COVI-19, penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak tertular.

Menanam jahe di rumah sangat mudah untuk dikuasai. Tidak perlu membuat berbagai persediaan yang sulit didapat. Saat kamu memiliki tanaman jahe di rumah, kamu tidak perlu membelinya di toko.

1. Pilih jenis jahe yang ingin kamu tanam

Sangat penting untuk memutuskan jenis jahe yang akan kamu tanam agar kamu tidak membuat kesalahan di kemudian hari.

Saat ini, ada berbagai jenis jahe yang sering digunakan di dapur sebagai bumbu dan obat tradisional, antara lain:

  • Jahe putih besar yang memiliki umbi berwarna putih kekuningan berukuran 8-8,5 cm.
  • Jahe putih kecil, dengan umbi putih kekuningan yang berlapis dan panjang 3-4 cm;
  • Jahe merah dengan umbi jingga muda dan jingga muda dengan bau yang menyengat dan berlapis dengan ukuran 4-4,5 cm.

2. Memulai pembibitan dengan menggunakan rimpang jahe yang berumur 10 bulan

Setelah kamu memutuskan jenis jahe yang ingin kamu tanam, langkah selanjutnya adalah menyiapkan bibit.

Pilih rimpang temulawak yang tebal dan berkulit halus ma. Pada umumnya rimpang jahe yang baik untuk bibit sebaiknya berumur minimal 10 tahun.

Setelah kamu menemukan rimpang jahe yang sempurna, rendam dalam rimpang tersebut selama satu malam. Kemudian, letakkan rimpang di tanah sampai mulai bertunas. Simpan di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung.

Rimpang jahe dapat dipindahkan ke tanah setelah tunas berukuran 1-2 cm.

3. Pastikan media tanam sudah siap

Penanaman jahe tidak membutuhkan tempat yang luas.

Sebenarnya, kamu bisa memasukkannya ke dalam pot berukuran 30cm x 35cm. Panci ini cukup untuk menampung 3-4 potong jahe.

Di dalam penanam, kamu dapat menambahkan tanah sebagai media tanam.

Untuk tanah yang lebih subur pastikan kamu mencampur pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 1:1.

4. Pindahkan rimpang jahe yang sudah bertunas ke media tanam

Setelah itu, kamu perlu memindahkan rimpang yang telah bertunas ke media tanam.

Pertama, potong rimpang jahe kamu menjadi potongan-potongan kecil sebelum kamu memotongnya. Setiap potongan bisa memiliki beberapa tunas. Kemudian, kamu dapat menempatkan rimpang sekitar 5-10 cm di dalam tanah.

Jika kamu menanam banyak jahe sekaligus, pastikan ada jarak 5 sentimeter di antara jahe untuk memastikan akarnya tidak saling bertabrakan nanti di Ma.

5. Berhati-hatilah sampai tiba waktu panen

Langkah terakhir adalah memastikan bahwa kamu merawat tanaman jahe dengan baik sampai musim panen tiba.

Untuk memastikan jahe dapat tumbuh subur pastikan untuk menjaga pot dari sinar matahari langsung. Tempatkan di lingkungan yang bersuhu 24-30° Celcius. Suhu yang lebih dingin akan memperlambat pertumbuhan jahe bahkan membuat bijinya tidak bertunas.

Bersihkan jahe setiap hari dengan banyak air. Air tidak boleh tergenang agar jahe tidak mulai membusuk. Jadi, pastikan pot yang kamu pilih untuk digunakan memiliki sistem drainase yang efektif.

Panen jahe bisa dilakukan setelah minimal 8 bulan sejak tanam, atau 10-12 bulan. Ada jahe yang bisa dipanen saat baru berumur 4 bulan dan bisa dijadikan asinan atau minuman. Namun, kamu harus ekstra hati-hati saat memanen jahe yang masih muda karena kulitnya sangat tipis dan mudah memar.