Ciri-ciri Investasi Emas Bodong Yang Harus Kamu Tahu

Ciri-ciri Investasi Emas Bodong Yang Harus Kamu Tahu

Ada berbagai macam investasi yang tersedia. Mulai dari perdagangan saham, peminjaman surat berharga, hingga pendanaan industri tekfin melalui peer to peer (p2p) loan. Salah satu investasi adalah investasi jangka panjang yang tidak redup. memudar karena menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia, yaitu investasi emas. Ada banyak jenis investasi emas. Mereka bisa datang sebagai perhiasan yang terbuat dari emas batangan, perhiasan emas, atau logam mulia. Tempat terbaik untuk menempatkan uang kamu menjadi emas tidak hanya di rekening bank, Pegadaian, dan Antam tetapi juga tersedia di internet melalui marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, dan lain-lain.

Emas adalah salah satu pilihan investasi utama banyak investor karena diyakini paling aman (safe safe haven). Hal ini karena investasi emas dapat menguntungkan dari segi nilai, yang lebih stabil, hasil yang cukup menarik, risiko rendah, dan mudah untuk ditarik. Karena permintaan tersebut, banyak bisnis baik di AS maupun di luar negeri dan juga atas nama perorangan menjual produk investasi emas ilegal yang menjanjikan keuntungan besar. Itu bahkan kategori yang absurd. Namun, tanpa memikirkannya, banyak orang terpikat oleh keuntungan ini dan menjadi korban penipuan yang melibatkan investasi emas. Mengerikan bukan? ratusan juta dolar miliar rupiah, bahkan beberapa ratus juta rupiah yang kamu tenggelamkan untuk investasi emas palsu akan sirnaKamu tidak ingin ini terjadi pada kamu bukan? Sebelum berinvestasi emas, kamu harus mengetahui terlebih dahulu indikator investasi palsu berikut ini:

1. Iming-iming Pengembalian Tinggi

Setiap investasi memiliki risiko, berapa pun jumlahnya. Untuk investasi emas, risiko atau kerugian adalah sesuatu yang harus siap kamu derita meski harga emas sedang turun meski kemungkinan ruginya kecil. Perlu diketahui bahwa investasi emas merupakan investasi yang ditujukan untuk jangka panjang. Pengembalian akan terwujud jika harga emas sedang naik. Mayoritas investasi emas ilegal memberikan hasil tinggi atau pengembalian setinggi 5% setiap hari untuk menarik perhatian orang. Ini adalah penipuan terutama jika tanpa embel-embel risiko. Secara umum, tingkat pengembalian investasi emas selama setahun bisa mencapai 10%-12 persen. Penipuan investasi sekali atau dua kali, kamu bisa mendapatkan keuntungan besar untuk meyakinkan kamu dan meningkatkan modal kamu untuk investasi. Namun, selama tahun-tahun berikutnya, alih-alih mendapatkan penghasilan, investasi kamu masuk ke bisnis.

2. Tawarkan Berbagai Paket Investasi

Saat berinvestasi emas, ada berbagai jenis investasi pada perhiasan, emas, batangan serta logam mulia. Yang bisa kamu investasikan, bisa melalui menabung melalui cicilan, atau melalui uang tunai. Dalam hal opsi investasi emas yang ditawarkan oleh perusahaan atau individu Ada paket investasi platinum, emas dan perak dengan berbagai keuntungan, penting untuk menyadarinya.

3. Perputaran Dana Investasi Tidak Jelas

Jika kamu seorang investor kamu harus mengetahui distribusi dana untuk investasi. Apa kegunaannya seperti membeli surat utang milik negara atau surat utang swasta dan milik negara, atau surat berharga lainnya untuk membuat perbedaan itu nyata. Jika tidak, jauhi itu, atau uang kamu bisa hilang. Selanjutnya mayoritas investasi emas palsu menuntut kamu untuk mencari investor atau investor baru agar pengembalian investasi akan meningkat. Ini adalah kesalahan karena pertumbuhan pengembalian akan sepenuhnya dipengaruhi oleh kenaikan harga emas. Juga, itu akan sama jika kamu kalah.

4. DP Deposit Mempengaruhi Return

Individu atau perusahaan yang menjual investasi emas ilegal biasanya meminta investor untuk membayar sejumlah uang muka. Caranya, semakin tinggi DP dan semakin menggiurkan hasil yang bisa diterima. Jangan percaya klaim perusahaan ini. Ini jelas fakta bahwa itu adalah penipuan investasi.

Ini juga penting. Jika kamu ingin berinvestasi, penting untuk mengetahui legalitas bisnis atau individu yang menjual investasi, seperti emas. Pastikan bisnis tersebut terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan atau otoritas terkait lainnya.