Beberapa Kesalahan Investasi Para Pemula Yang Sering Dilakukan

Dengan beragamnya pilihan dan pilihan dalam melakukan investasi, para investor khususnya investor baru cenderung tidak terburu-buru dan dapat mengakibatkan kesalahan dalam berinvestasi yang dapat menimbulkan masalah keuangan.

Satu hal yang perlu diingat adalah ketika berinvestasi, jangan melihat janji imbal hasil atau imbal hasil, tanpa memahami dasar-dasar berbagai jenis tabungan yang dapat kamu harapkan untuk menumpuk di masa depan. Penasaran dengan kesalahan investasi yang dilakukan oleh para pemula? Inilah alasannya.

Tidak Menentukan Tujuan Investasi

Setiap orang memiliki tujuan masing-masing dalam hal mendistribusikan uang untuk kebutuhan masa depan. Ada orang yang berinvestasi untuk menabung untuk menikah, melakukan perjalanan, membeli rumah atau mobil atau bahkan dana pensiun.

Jika kamu tahu tujuan apa yang ingin kamu capai Dari sana, dapat diperkirakan jumlah uang yang harus dialokasikan secara teratur untuk memastikan tujuan investasi tercapai sesuai jadwal waktu.

Kurang Pengetahuan Tentang Investasi

Pastikan kamu memiliki tujuan investasi yang baik. Tapi, niat baik saja tidak cukup jika disertai dengan pemahaman yang mendalam tentang jenis investasi yang kamu pilih dan juga profil risikonya. Yang terakhir adalah ukuran toleransi seseorang terhadap risiko yang bisa dihadapi dan, dalam hal ini, kerugian. Faktanya adalah bahwa setiap investasi datang dengan peluang risiko dan keuntungan. Bersiaplah untuk keduanya.

Skenario yang paling umum adalah ketika seseorang memutuskan untuk berinvestasi di saham, tetapi mereka tidak siap untuk merasakan kerugian jika kehilangan uang. Pada akhirnya, kinerja investasi menurun dan jatuh di tengah-tengah.

Kurangnya Pemantauan atau Evaluasi

Jika kamu memutuskan untuk berinvestasi di reksa dana, saham, emas, tinjauan berkala atau pemantauan perlu dilakukan. Ketika berinvestasi dalam aset jangka panjang (di atas 5 tahun) disarankan agar minimal enam bulan atau setidaknya sekali per tahun diperlukan untuk memantau perubahan nilai investasi untuk melacak pertumbuhan hasil. Jika kamu melihat kinerja negatif dari uang yang disimpan, antisipasi harus digunakan untuk mengurangi kerugian. Tanpa monitoring dan evaluasi seperti tidak fokus pada kecepatan pencapaian tujuan finansial.

Tidak Diversifikasi

Banyak orang menaruh tabungan masa depan mereka ke dalam “satu keranjang” atau satu jenis investasi. Ini bisa menjadi masalah jika satu jenis investasi hanya sedikit meningkatkan pengembalian atau penurunan. Pada akhirnya, pengembaliannya tidak seperti yang kamu harapkan dan ada banyak kerugian ketika jumlahnya sebenarnya kurang dari itu.

Untuk mempersiapkannya, lebih baik memiliki tiga atau lebih jenis investasi, sehingga ketika salah satu mengalami penurunan nilai atau setidaknya menjadi tidak berguna, yang lain dapat menutupi atau menawarkan pengembalian yang diperlukan. Jika, misalnya, kamu memiliki uang untuk diinvestasikan, katakanlah saham, kamu harus memilihnya dan jenis investasi lainnya. Selebihnya, kamu bisa memilih reksa dana campuran obligasi atau emas.

Mau Cepat Untung

Setiap proses membutuhkan prosedur dan tidak bisa serta merta membuahkan hasil. Mirip dengan investasi. Khususnya bagi mereka yang mencari investasi jangka panjang dan lebih memilih instrumen investasi yang fluktuatif. Dalam banyak kasus adalah mungkin untuk melihat pengembalian baru dalam beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Jika kamu bereaksi terlalu cepat saat ada peningkatan nilai, kemungkinan return atau nilai tambah yang diinginkan tidak akan tercapai. Namun dimungkinkan untuk melakukan tinjauan dan analisis secara teratur, dan menciptakan strategi baru bila diperlukan, secara bertahap keuntungan tertinggi dapat diperoleh.

Dengan melihat beberapa poin di atas, investor khususnya investor pemula memiliki tambahan pengetahuan untuk memaksimalkan investasinya sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.