Ayat Alquran Tentang Penyesuaian Diri Kepada Allah

Allah SWT adalah pencipta alam semesta dan segala isinya. Sebagai manusia, tentu kita harus selalu berusaha untuk memperbaiki diri agar dapat mendapatkan ridha-Nya. Salah satu cara untuk melakukan hal tersebut adalah dengan menyesuaikan diri kepada Allah SWT. Berikut adalah beberapa ayat Alquran yang mengajarkan penyesuaian diri kepada-Nya.

1. QS. Al-Baqarah: 208

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri kepada Islam dan menjauhi segala bentuk godaan dan rayuan syaitan yang dapat menghancurkan akidah kita. Kita harus selalu mengikuti aturan-aturan Islam dan menjaga diri agar tidak terjerumus dalam kemaksiatan.

2. QS. Al-Baqarah: 286

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri kepada kemampuan kita. Allah SWT tidak membebani kita dengan beban yang berat, dan kita harus berusaha sebaik mungkin sesuai dengan kemampuan kita. Kita juga harus selalu berdoa agar tidak lupa atau tersalah dalam menjalankan perintah-Nya.

3. QS. Al-Baqarah: 172

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri dalam hal makanan. Kita harus memilih makanan yang halal dan baik untuk tubuh kita, serta selalu bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan-Nya. Hal ini juga dapat menjadi bentuk ibadah kepada-Nya.

4. QS. Al-An’am: 162

Artinya: “Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri dalam hal ibadah. Kita harus selalu mengikuti aturan-aturan Allah SWT dalam menjalankan shalat, ibadah, dan seluruh aspek kehidupan kita. Kita harus mengesampingkan ego dan kepentingan pribadi demi menjalankan perintah-Nya.

5. QS. Al-Mulk: 2

Artinya: “Yang menjadikan hidup dan yang mematikan, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri dengan ujian-ujian yang diberikan Allah SWT kepada kita. Kita harus selalu berusaha untuk menghadapi setiap ujian dengan kesabaran, keikhlasan, dan keimanan yang kuat. Allah SWT akan menguji kita untuk melihat siapa di antara kita yang lebih baik amalnya.

6. QS. Al-Qashas: 88

Artinya: “Dan janganlah kamu sekali-kali menyerupai Allah dengan menyamakan-Nya dengan sesuatu juga; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan mengenal segala sesuatu.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri dalam hal akidah. Kita harus selalu mengakui bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang Maha Besar dan Maha Mengetahui. Kita tidak boleh menyerupai atau menyamakan-Nya dengan apapun juga, karena hal ini merupakan bentuk kesyirikan yang dapat membuat kita tersesat dari jalan-Nya.

7. QS. Ali Imran: 159

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri dalam hal bersikap lemah lembut dan memaafkan. Kita harus selalu mengutamakan kebaikan dan rahmat dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Kita juga harus selalu memohonkan ampun dan berusaha untuk mengalah demi mencapai kebaikan bersama.

8. QS. Al-Maidah: 8

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah, sekalipun terhadap dirimu sendiri, atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata atau keterangan) atau kamu menyembunyikan (kebenaran), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri dalam hal keadilan dan kebenaran. Kita harus selalu berusaha untuk menjadi orang yang adil dan benar, bahkan jika itu berarti harus melawan kepentingan pribadi atau keluarga. Allah SWT lebih tahu kemaslahatan dari perbuatan kita, dan kita harus selalu mengikuti kebenaran serta menjauhi hawa nafsu yang ingin membuat kita menyimpang dari jalan-Nya.

9. QS. Al-Qasas: 77

Artinya: “Dan carilah pada apa yang dianugerahkan Allah kepadamu negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri dengan prioritas hidup yang benar. Kita harus selalu mencari kebahagiaan di akhirat dengan berbuat baik dan taat kepada Allah SWT, namun tidak melupakan hak kita untuk menikmati kenikmatan duniawi yang halal. Kita juga harus selalu berusaha untuk melakukan kebaikan dan menjauhi kerusakan di muka bumi, karena Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

10. QS. Luqman: 18

Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri dengan akhlak yang baik. Kita harus selalu menjauhi sikap sombong dan angkuh, serta menghargai sesama manusia dengan tidak memalingkan muka dari mereka. Allah SWT tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri, sehingga kita harus selalu berusaha untuk menjaga akhlak yang baik dan rendah hati.

11. QS. Al-A’raf: 31

Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, dan makanlah dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri dalam hal keindahan dan keseimbangan. Kita harus selalu menggunakan pakaian yang indah saat memasuki masjid, namun tidak berlebihan dalam makan dan minum. Allah SWT tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan, sehingga kita harus selalu berusaha untuk menjaga keseimbangan dalam segala aspek kehidupan.

12. QS. Al-Baqarah: 267

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan dari apa yang Kami keluarkan untuk kamu dari bumi, dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk untuk dinafkahkan sedangkan kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri dalam hal beramal sholeh. Kita harus selalu menafkahkan sebagian dari hasil usaha kita dan apa yang Allah SWT berikan kepada kita untuk kebaikan orang lain. Kita tidak boleh memilih yang buruk-buruk dan mengambil apa yang seharusnya tidak kita ambil. Allah SWT Maha Kaya dan Maha Terpuji, sehingga kita harus selalu berusaha untuk beramal sholeh dengan rendah hati dan ikhlas.

13. QS. Al-Isra: 29

Artinya: “Dan janganlah kamu membuat tanganmu terbelenggu ke lehermu (kikir), dan janganlah kamu membuka tanganmu terlalu lebar sehingga kamu menjadi terlunta-lunta dan tercela.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri dalam hal kekikiran dan keborosan. Kita harus selalu menjaga keseimbangan dalam pengeluaran kita, tidak terlalu kikir atau terlalu boros. Allah SWT tidak menyukai orang yang kikir, sehingga kita harus selalu berusaha untuk beramal sholeh dengan pengeluaran yang bijak dan sesuai kemampuan.

14. QS. Al-Isra: 110

Artinya: “Katakanlah: “Berjalanlah di muka bumi, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (Allah).”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri dalam hal pandangan hidup. Kita harus selalu berpikir tentang akhirat dan kesudahan hidup kita di dunia ini, serta selalu mengingat bahwa Allah SWT akan menguji kita di akhirat kelak. Allah SWT tidak menyukai orang yang mendustakan-Nya, sehingga kita harus selalu menjaga akidah dan berusaha untuk meraih kebaikan di masa depan.

15. QS. Ar-Ra’d: 28

Artinya: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir kepada Allah. Ingatlah, hanya dengan berzikir kepada Allah hati menjadi tenteram.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri dalam hal berzikir kepada Allah SWT. Kita harus selalu mengingat dan menyebut nama Allah SWT dalam setiap kesempatan, karena hanya dengan berzikir hati kita dapat menjadi tenteram dan tenteram. Allah SWT juga menyukai orang yang berzikir, sehingga kita harus selalu mengingat-Nya dalam setiap aspek kehidupan.

16. QS. Al-Muzzammil: 9

Artinya: “Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri dalam hal bersabar dan menghindari konflik. Kita harus selalu bersabar dalam menghadapi ujaran atau tindakan yang kurang mengenakkan dari orang lain, serta selalu mencari cara yang baik dan bijak untuk menjauhi konflik. Allah SWT menyukai orang yang sabar dan bertindak dengan kebaikan, sehingga kita harus selalu berusaha untuk menjaga sikap dan perilaku yang baik.

17. QS. Al-Baqarah: 197

Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terhalang, maka (laksanakanlah) korban yang mudah (sembelihan). dan janganlah mencukur rambutmu sebelum qurban sampai (sembelihan)mu sampai ke tempatnya. Barangsiapa di antara kamu sakit atau mengalami kesulitan dalam keadaan berihram, maka ia boleh mengeluarkan fidyah, berupa puasa atau sedekah atau korban. Apabila kamu selamat dari kesulitan, maka sempurnakanlah ibadahmu. Dan janganlah kamu mengatakan: “Sesungguhnya sembelihan itu haram untuk aku”, sebelum ia sampai ke tempatnya. Dan sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri dalam hal ibadah haji. Kita harus selalu melakukan ibadah haji dengan sempurna dan sesuai dengan aturan-aturan Allah SWT, serta menjauhi segala bentuk kesulitan atau penyimpangan. Allah SWT memberi kemudahan dalam pelaksanaan ibadah haji dan mengizinkan pengganti untuk segala kesulitan yang terjadi, sehingga kita harus selalu berusaha untuk menjalankan ibadah haji dengan baik dan sesuai aturan.

18. QS. An-Nahl: 96

Artinya: “Apapun yang kamu miliki, maka sesungguhnya apa yang ada pada Allah adalah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya,”

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk menyesuaikan diri dalam hal kebersihan hati. Kita harus selalu mengingat bahwa segala yang kita miliki di dunia ini hanya sementara, dan apa yang ada pada Allah SWT adalah lebih baik dan lebih kekal