5 Cara Budidaya Tanaman Hidroponik Menggunakan Botol Daur Ulang Untuk Pemula

5 Cara Budidaya Tanaman Hidroponik Menggunakan Botol Daur Ulang Untuk Pemula

Setelah pandemi, kini banyak orang yang tertarik berkebun dan bercocok tanam. Memang aktivitas yang menyenangkan untuk dilakukan selama di rumah.

Salah satu cara berkebun yang sedang populer adalah dengan menanam tanaman hidroponik. Karena cara ini tidak membutuhkan lahan yang luas atau banyak. Ini berarti bahwa itu dapat digunakan oleh siapa saja, bahkan jika kamu hanya memiliki halaman kecil di rumah kamu.

Selain itu, hidroponik relatif sederhana, dan membutuhkan sedikit usaha, biaya, dan waktu. Bahkan dengan perawatan yang paling intensif sekalipun, tanaman akan tumbuh lebih cepat dan hasil yang terus menerus.

Jika ditanam dengan cara yang ramah lingkungan, tanaman hidroponik lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi karena bebas dari pestisida yang berbahaya. Maka tidak heran jika budidaya tanaman hidroponik menjadi pilihan yang efektif untuk berkebun.

1. Membuat botol

Hal pertama yang perlu kamu ambil adalah membuat sekumpulan botol bekas. Potong menjadi dua bagian. Pasang tutupnya di bagian dalam bagian atas botol.

Botol atas akhirnya akan terbalik, seperti corong. Kedepannya, botol atas akan berfungsi sebagai tempat media tanam, dan botol bawah adalah tempat menyimpan air yang sehat atau mengandung nutrisi.

 

2. Buat lubang di tutup botol

Untuk menyambung kedua sisi botol bisa disambung menggunakan kain flanel atau sumbu kompor. Disarankan untuk membuat lubang pada tutup botol agar kain dapat mengalir, sehingga kain dapat menggantung ke arah dasar botol. Dengan metode hidroponik ini kain membantu menghubungkan nutrisi air ke media tanam.

3. Memasukkan zat hara dan air

Setelah kamu selesai melubangi tutup botol Langkah selanjutnya adalah menuangkan air murni yang kaya nutrisi ke dasar botol kamu. Isi botol dengan air sampai hampir menyentuh tutup botol yang terbalik atau sekitar dua pertiga ukuran botol. Setelah itu, balikkan tutupnya, dan pastikan kain flanel benar-benar terendam air.

4. Pastikan kamu sudah menyiapkan media tanam yang tepat dan menanam bibit

Media yang paling umum digunakan untuk hidroponik adalah air, namun ada media lain yang dapat digunakan untuk mengembangkan hidroponik. Seperti sekam, rockwool serta spons, kerikil dan pasir.

Buat media tanam di dalam botol terbaik, kemudian tempatkan benih sayuran atau tanaman tersebut kemudian tutup dengan media tanam tersebut. Bukan hanya benih yang berupa biji saja, tetapi kamu bisa memilih tanaman yang bertunas. Cukup pindahkan ke botol.

5. Ganti air sesering mungkin

Berkebun hidroponik tidak membutuhkan perawatan yang mahal dan rumit. Namun, kamu perlu merawat dan mewaspadai tanaman kamu, terutama di air.

Karena tanaman membutuhkan banyak air dan nutrisi, ketika air mulai menyusut dan kamu perlu menggantinya dengan air tawar. Pastikan menempatkan media tanam di area yang mendapat sinar matahari. Karena tanaman tertentu membutuhkan cahaya yang cukup, atau kamu bisa memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan tanaman yang kamu tanam.