4 Masalah yang Bisa Mengakibatkan Tanaman Aglonema Mati

4 Masalah yang Bisa Mengakibatkan Tanaman Aglonema Mati

Perawatan aglonema sebagai tanaman hias di rumah relatif sederhana. Namun bukan berarti aglonema tidak rawan berpotensi bermasalah.

Seperti banyak tanaman hias lainnya, aglonema juga dapat terganggu karena beberapa alasan.

Jika situasinya tidak ditangani dengan benar, kemungkinan aglonema bisa terbunuh.

Ada empat isu yang melibatkan aglonema dan harus kita waspadai. Apa pun? Ayo lihat!

1. Daun Menguning

Masalah yang paling sering ditemui pada aglonema adalah munculnya daun yang menguning.

Daun kuning bisa menjadi tanda penyiraman yang berlebihan atau tidak memadai. Tapi, alasan yang paling sering adalah kelebihan air.

Pastikan tanah tetap lembab namun tidak terlalu basah, agar tanaman aglonema tidak berubah warna.

Jika daun masih berwarna kuning kemungkinan aglonema terkena defisiensi tembaga. Masalah yang paling sering dihadapi penderita aglonema.

Ini karena itu adalah tanaman pemakan tembaga yang ditemukan di dalam tanah.

Jika kamu menderita kondisi ini, aglonema kamu kekurangan zat gizi mikro. Oleh karena itu, kita harus membantunya dengan memberikan pupuk.

2. Ujung daun berubah warna

Di samping daun yang menguning, terkadang ujung daun aglonema berubah warna menjadi coklat.

Daun hijau dengan ujung kecoklatan biasanya disebabkan oleh akumulasi klorin, garam, fluoride, atau mineral di sumber air keran yaitu tanah.

Untuk menghentikan hal ini terjadi, kamu dapat menyiramnya dengan air suling. Atau, kita bisa memindahkan aglonema ke media tanam alternatif (tanah).

3. Hama

Hama yang paling sering menyerang aglonema adalah kutu putih. Mereka menempel pada daun dan menyedot getah tanaman.

Pada akhirnya, ini bisa menyebabkan kerusakan pada Aglonema.

Selain kutu putih, ada jenis hama lain yang bisa dilihat. Contohnya termasuk tungau laba-laba dan kutu daun.

Hama ini diketahui memakan getah dari tumbuhan. Mereka menempel pada bagian bawah daun dan batang.

Masalah ini dapat dikendalikan dengan penggunaan insektisida alami di atas Aglonema.

Insektisida alami ini sebaiknya digunakan pada malam hari atau pada situasi dimana tanaman tidak kontak langsung dengan sinar matahari.

Hal ini untuk mencegah hangusnya dedaunan.

4. Penyakit

Aglonema dapat dipengaruhi oleh myrothecium dan bercak daun antraknosa.

Bercak daun myrothecium adalah kedua penyakit yang disebabkan oleh jamur.

Penyakit ini dapat mengubah warna tanaman aglonema dan dapat menyebabkan bercak coklat yang kering dan tidak rata.

Hal ini kemudian dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada daun.

Perawatan membutuhkan fungisida yang mengandung tembaga yang berbentuk cair. Manfaatkan saat aglonema tidak terkena sinar matahari langsung.

Bintik-bintik bakteri pada daun dapat terlihat pada aglonema. Biasanya ditularkan melalui alat yang tidak disterilkan atau kutu daun.

Untuk menghilangkannya, kita dapat menerapkan strategi yang sama untuk memerangi antraknosa serta bercak daun myrothecium.

Jika permukaan aglonema biasanya tergenang air, ia bisa mengalami pembusukan akar. Ini bisa sangat serius dan menyebabkan kematian aglonema.

Karena itu, jangan menyiram aglonema terlalu banyak, oke?