4 Contoh Tanaman Semusim yang Mudah Dirawat

Istilah “tanaman musiman” digunakan untuk tanaman yang hanya menghasilkan satu periode tumbuh. Untuk pertanian di iklim yang lebih hangat, umumnya ada beberapa varietas tanaman musiman. Menurut Sampaguita Syafrezani tanaman semusim memiliki ciri-ciri yang memungkinkan untuk bertunas, berbunga dalam ukuran, menghasilkan biji, dan berlangsung selama satu tahun atau kurang dari satu tahun.

Jenis tanaman yang digunakan berkembang dalam 8 sampai 10 minggu, dan diperbanyak dengan menggunakan biji. Beberapa tanaman di gurun atau iklim sedang umumnya memiliki perilaku musiman yang sangat ekstrim. Hal ini karena mereka mampu menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam rentang waktu 4-8 minggu.

Contoh Tumbuhan Semusim

1. Ubi Jalar

Daun ubi jalar berbentuk telur dengan bentuk umbi yang konsisten. Ada yang panjang, datar atau bulat. Pada musim kemarau, umbi-umbian ini dapat mengalami ketidakhadiran dan bertunas kembali sesaat sebelum mulai hujan.

2. Bengkuang

Bengkuang merupakan tumbuhan dan daun majemuk yang termasuk ke dalam suku leguminoceae. Buahnya lunak, berbentuk polong, dengan 4-9 biji. memiliki umbi akar berwarna putih dan memiliki bentuk atas dengan kulit yang mudah terkelupas.

3. Singkong

Singkong merupakan bagian dari famili Euphorbiaceae, dengan tinggi pohon rata-rata 1,5 -5 meter. Satu tanaman singkong dapat menghasilkan antara 5 dan 10 umbi. Sebagian besar bagian singkong dapat dimanfaatkan dan diolah. Oleh karena itu, jangan heran jika tanaman singkong memiliki nilai ekonomi yang cukup besar bagi penduduk Indonesia.

4. Ubi Jalar

Ubi jalar merupakan bagian dari suku Kale-Kangkung. Mereka biasanya dikonsumsi melalui pembakaran atau perebusan. Pati di dalam ubi jalar terutama digunakan untuk membuat kertas atau tekstil.

Demikian penjelasan mengenai tumbuhan yang bersifat musiman, mulai dari pengertian, ciri-ciri hingga berbagai contohnya. Saya harap informasi di atas akan membantu kamu memahami subjek dan membantu kamu.